Potensi Pertumbuhan Ekowisata 2018
Oleh: Frengki Purba
Sektor pariwisata menjadi salah satu senjata strategis pemerintahan
Indonesia beberapa tahun ini, tidak dipungkiri adanya dukungan pemerintah pusat
guna mengaktualisasikan sektor wisata Indonesia berperan baik dalam
meningkatkan perekonomian. Genjatan pembangunan infrastruktur sudah mulai
dibenahi dan penyebarluasan informasi wisata Indonesia seperti iklan “Pesona
Indonsia” diterapkan untuk menarik perhatian wisatawan.
Presiden Jokowi menetapkan 10 kawasan program strategis sebagai
destinasi tujuan 2016 adalah bukti keseriusan pemerintah untuk meningkatkan
devisa Negara dari sektor pariwisata, adapun yang temasuk sebagai 10 kawasan
program strategis yaitu: 1. Danau Toba, 2. Tanjung Kelayang, 3. Kepulauan
seribu, 4. Tanjung Lesung, 5. Borobudur, 6. Bromo, Tengger, Semeru,
7.Mandalika, 8. Wakatobi, 9. Pulau moratai, 10. Labuan bajo. Setelah penetapan
itu pemerintah daerah dan pemerintah pusat mulai mempersiapkan pembangunan
infrastruktur penunjang potensi wisata tersebut, mulai dari membangun jalan
tol, penginapan, menambah wahana wisata dan mempersiapkan keamanan dan kenyamanan
untuk para pengunjung.
Indonesia mendapat prestasi
pemenang kompetisi video pariwisata UNWTO (United Nations World Tourism Organization)
2017, video pariwisata Wonderful Indonesia yang berjudul “The Journey of a
Wonderful World” yang memenangkan 2 Kategori sekaligus yaitu Winner UNWTO Video
Competition 2017 Region East Asia and Pacific dan People’s Choice Award
2017,yang mengalahkan 63 video dari berbagai Negara. Tentunya dengan adanya
prestasi ini Indonesia lebih dikenal dimata dunia dan bukti prestasi gemilang
Indonesia atas karya pencapaian pembangunan, sehubungan dengan aktualisasi
wisata yang ada.
Peluang ekowisata
Indonesia menjadi tuan rumah
Asian Games 2018 XVIII, tepat dibulan Agustus-September di dua tempat yakni
Jakarta dan Palembang, ada 45 negara yang mengikuti Asian Games 2018. Torehan
prestasi-prestasi para atlet Indonesia memang diharapkan menambah perolehan
medali emas agar dapat sebagai pemenang dalam ajang bergengsi ASIA ini, seluruh
dukungan dari Indonesia diperlukan baik dalam doa dan supoter di lapangan.
Kegiatan Asian Games 2018
ini dapat dimanfaatkan untuk menambah devisa Negara dan mempromosikan
wisata-wisata Indonesia, dikarenakan kontingen 45 negara yang mengikuti Asian
Games 2018, akan datang ke Indonesia membawa supporter untuk mendukung para
atlet-atletnya. Semakin bertambahnya pengunjung yang datang ke Indonesia maka
devisa akan meningkat, Pembangunan infrastruktur yang di rencanakan oleh
pemerintah pusat dan daerah dilakukan untuk memperlancar kegiatan perhelatan
Asian Games empat tahunan disamping itu juga diharapkan meninggalkan kesan baik
bagi para atlet dan pendukung dari luar sehingga Indonesia lebih dikenal.
Sektor pariwisata nasional
kini menjadi primadona baru bagi pembangunan nasional. Sumbangan devisa maupun
keperluan ketenaga kerjaan dalam sektor wisata sangat signifikan untuk
pertembahan devisa Negara. Mentri
pariwisata Arief Yahya mengatakan perolehan devisa Negara dari sector
pariwisata sejak 2016 sudah mengalahkan pemasukan dari migas dan dibawah
pemasukan dari CPO (Crude Palm Oil). Diperkirakan juga tahun 2019, sektor
pariwisata menjadi penyumbang utama devisa Indonesia. Sektor pariwisata adalah
penyumbang yang paling mudah untuk devisa dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB)
suatu Negara. Pasalnya dari investasi di sektor pariwisata terhadap PDB memang
amat besar.
Mentri pariwisata tetapkan
2018 sebagai tahun Visit Wonderful Indonesia Year ( ViWI 2018), 18 destinasi unggulan menajadi destinasi unggulan
Indonesia dia ajang Fitur Madrid 17-21
Januari 2018. Sebanyak 18 destinasi unggulan itu memenuhi syarat 3A yakni
Accessibility, Amenities dan Attraction. Dengan adanya program ViWI 2018 ini
diharapkan akan memberikan kontribusi sebesar 15% dari target nasional
tercapainya 17 juta wisman pada tahun 2018 atau 2,5 juta wisman.
Kreativitas dalam membangun
kepariwisatawan menjadi kunci utama untuk menggaet wisatawan mancanegara.
Penyusutan wisatawan juga dapat terjadi sehingga mengurangi pendapatan dari
sektor pariwisata. Kreativitas harus selalu ditingkatkan serta akktualisasi
dengan baik, adapun yang perlu diperhatikan adalah perawatan wisata, penambahan
wahana, kenyamanan serta keamanan. Wisatawan memerlukan lokasi wisata yang aman
dan nyaman karena pada saat liburan lah wisatawan akan terasa terhibur dari
penatnya aktivitas kerja sehari-hari.
Tantangan
Perekonomian 2018
Pemerintah
meyakini target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4 %, sesuai dengan
penyampian Mentri Keuangan RI Sri Mulyani, walaupun angka tersebut optimis
tetapi juga realistis. pada sisi lain Total utang Indonesia
di akhir tahun 2017 mencapai Rp. 3983.7 Triliun, angka itu bisa saja bertambah
di tahun 2018 dikarenakan di Era nya pemerintahan Joko Widodo lagi adanya
pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, transportasi, dan berbagai sector
lainya yang dananya cukup besar dan memerlukan Investor. Apabila kita menyikapi
jumlah hutang Negara tersebut kita tidak perlu takut dikarenakan uang yang
dipakai adalah untuk membangun infrastruktur dan akan memperlancar perekonomian
Indonesia kedepannya, adanya kemudahan bertransaksi tentunya dapat meminimalkan
biaya-biaya dan dapat memaksimalkan keuntungan.
Hambatan yang terjadi juga dalam pendanaan adalah masalah Korupsi,
proyek-proyek pemerintahan dengan sumber dana yang cukup besar menggiurkan para
koruptor sehingga adanya suap-menyuap wakil rakyat. keadaan ini dapat
memperhambat pembangunan infrastruktur, Karena ulah yang tidak bertanggung
jawab, KPK selaku lembaga independen bekerja keras menuntas kejahatan Korupsi
ini dan kawalan dari BPK Badan Pemeriksa Keuangan mengaudit keuangan Negara
sangat diperlukan, guna memperlancar pembangunan infrastruktur.
Indonesia butuh banyak dana tambahan guna mencukupi kebutuhan pendanaan
pembangunan infrasruktur. Dana ini secara teoritis bisa didapatkan baik dengan
memperbesar pembiayaan melalui defisit anggaran maupun dari sumber pembiayaan
lain yang berasal dari pihak swasta. Kemenkeu (Kementrian Keuangan) Pembiayaan
di 2017 untuk dana yang dikucurkan mencapai 360,8 Triliun. Dana ini sudah
dialokasikan ke Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Daerah, guna untuk membantu
percepatan pembangunan Indonesia.
Peran dari masyarakat juga
sangat diperlukan untuk meningkatkan Ekowisata, keramah tamahan harus kita
tunjukkan guna memberikan kesan positif bagi para pengunjung dan begitu pula
peran masyarakat dalam menjaga potensi wisata supaya tempat wisata-wisata tidak
rusak.
Peluang dan tantangan memang sudah dampak dari sebuah program
pemerintahan. pendapatan dan pembiayaan menjadi landasan ketika menyiapkan
program-progam kerja yang akan dijalankan. Senadanya dengan peluang dan
tantangan program Ekowisata Indonesia diharapkan ekonomi berkelanjutan (sustainable
economy). Peran masyarakat dan dorongan dari pemerintah adalah rantai kuat
menoptimalkan potensi wisata Indonesia yang ada sebab keuntungannya dapat
dirasakan pemerintah maupun masyarakat. Pemerintah akan mendapatkan devisa dan usaha-usaha
masyarakat akan meningkat seperti penginapan, travel, dan bisnis UMKM (Usaha
Mikro, kecil, dan menengah).(*)
Penulis adalah
mahasiswa Fakultas Ekonomi Unika Santo Thomas Medan. Aktif di Komunitas Menulis
Mahasiswa “Veritas” Unika Santo Thomas.
//////
Opini tersebut juga sudah terbit di Koran Harian Analisa edisi Kamis, 1 Ferbruari 2018
No comments:
Post a Comment