Monday, July 16, 2018

Potensi Pertumbuhan Ekowisata 2018


 
FOTO: Harian.analisadaily.com



Potensi Pertumbuhan Ekowisata 2018
Oleh: Frengki Purba
Sektor pariwisata menjadi salah satu senjata strategis pemerintahan Indonesia beberapa tahun ini, tidak dipungkiri adanya dukungan pemerintah pusat guna mengaktualisasikan sektor wisata Indonesia berperan baik dalam meningkatkan perekonomian. Genjatan pembangunan infrastruktur sudah mulai dibenahi dan penyebarluasan informasi wisata Indonesia seperti iklan “Pesona Indonsia” diterapkan untuk menarik perhatian wisatawan.
Presiden Jokowi menetapkan 10 kawasan program strategis sebagai destinasi tujuan 2016 adalah bukti keseriusan pemerintah untuk meningkatkan devisa Negara dari sektor pariwisata, adapun yang temasuk sebagai 10 kawasan program strategis yaitu: 1. Danau Toba, 2. Tanjung Kelayang, 3. Kepulauan seribu, 4. Tanjung Lesung, 5. Borobudur, 6. Bromo, Tengger, Semeru, 7.Mandalika, 8. Wakatobi, 9. Pulau moratai, 10. Labuan bajo. Setelah penetapan itu pemerintah daerah dan pemerintah pusat mulai mempersiapkan pembangunan infrastruktur penunjang potensi wisata tersebut, mulai dari membangun jalan tol, penginapan, menambah wahana wisata dan mempersiapkan keamanan dan kenyamanan untuk para pengunjung.
Indonesia mendapat prestasi pemenang kompetisi video pariwisata UNWTO (United Nations World Tourism Organization) 2017, video pariwisata Wonderful Indonesia yang berjudul “The Journey of a Wonderful World” yang memenangkan 2 Kategori sekaligus yaitu Winner UNWTO Video Competition 2017 Region East Asia and Pacific dan People’s Choice Award 2017,yang mengalahkan 63 video dari berbagai Negara. Tentunya dengan adanya prestasi ini Indonesia lebih dikenal dimata dunia dan bukti prestasi gemilang Indonesia atas karya pencapaian pembangunan, sehubungan dengan aktualisasi wisata yang ada.
Peluang ekowisata
Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 XVIII, tepat dibulan Agustus-September di dua tempat yakni Jakarta dan Palembang, ada 45 negara yang mengikuti Asian Games 2018. Torehan prestasi-prestasi para atlet Indonesia memang diharapkan menambah perolehan medali emas agar dapat sebagai pemenang dalam ajang bergengsi ASIA ini, seluruh dukungan dari Indonesia diperlukan baik dalam doa dan supoter di lapangan.
Kegiatan Asian Games 2018 ini dapat dimanfaatkan untuk menambah devisa Negara dan mempromosikan wisata-wisata Indonesia, dikarenakan kontingen 45 negara yang mengikuti Asian Games 2018, akan datang ke Indonesia  membawa supporter untuk mendukung para atlet-atletnya. Semakin bertambahnya pengunjung yang datang ke Indonesia maka devisa akan meningkat, Pembangunan infrastruktur yang di rencanakan oleh pemerintah pusat dan daerah dilakukan untuk memperlancar kegiatan perhelatan Asian Games empat tahunan disamping itu juga diharapkan meninggalkan kesan baik bagi para atlet dan pendukung dari luar sehingga Indonesia lebih dikenal.   
Sektor pariwisata nasional kini menjadi primadona baru bagi pembangunan nasional. Sumbangan devisa maupun keperluan ketenaga kerjaan dalam sektor wisata sangat signifikan untuk pertembahan devisa Negara.  Mentri pariwisata Arief Yahya mengatakan perolehan devisa Negara dari sector pariwisata sejak 2016 sudah mengalahkan pemasukan dari migas dan dibawah pemasukan dari CPO (Crude Palm Oil). Diperkirakan juga tahun 2019, sektor pariwisata menjadi penyumbang utama devisa Indonesia. Sektor pariwisata adalah penyumbang yang paling mudah untuk devisa dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) suatu Negara. Pasalnya dari investasi di sektor pariwisata terhadap PDB memang amat besar.
Mentri pariwisata tetapkan 2018 sebagai tahun Visit Wonderful Indonesia Year (   ViWI 2018), 18 destinasi unggulan menajadi destinasi unggulan Indonesia dia ajang Fitur Madrid  17-21 Januari 2018. Sebanyak 18 destinasi unggulan itu memenuhi syarat 3A yakni Accessibility, Amenities dan Attraction. Dengan adanya program ViWI 2018 ini diharapkan akan memberikan kontribusi sebesar 15% dari target nasional tercapainya 17 juta wisman pada tahun 2018 atau 2,5 juta wisman.
Kreativitas dalam membangun kepariwisatawan menjadi kunci utama untuk menggaet wisatawan mancanegara. Penyusutan wisatawan juga dapat terjadi sehingga mengurangi pendapatan dari sektor pariwisata. Kreativitas harus selalu ditingkatkan serta akktualisasi dengan baik, adapun yang perlu diperhatikan adalah perawatan wisata, penambahan wahana, kenyamanan serta keamanan. Wisatawan memerlukan lokasi wisata yang aman dan nyaman karena pada saat liburan lah wisatawan akan terasa terhibur dari penatnya aktivitas kerja sehari-hari.
Tantangan Perekonomian 2018
Pemerintah meyakini target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,4 %, sesuai dengan penyampian Mentri Keuangan RI Sri Mulyani, walaupun angka tersebut optimis tetapi juga realistis. pada sisi lain  Total utang Indonesia di akhir tahun 2017 mencapai Rp. 3983.7 Triliun, angka itu bisa saja bertambah di tahun 2018 dikarenakan di Era nya pemerintahan Joko Widodo lagi adanya pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, transportasi, dan berbagai sector lainya yang dananya cukup besar dan memerlukan Investor. Apabila kita menyikapi jumlah hutang Negara tersebut kita tidak perlu takut dikarenakan uang yang dipakai adalah untuk membangun infrastruktur dan akan memperlancar perekonomian Indonesia kedepannya, adanya kemudahan bertransaksi tentunya dapat meminimalkan biaya-biaya dan dapat memaksimalkan keuntungan.
Hambatan yang terjadi juga dalam pendanaan adalah masalah Korupsi, proyek-proyek pemerintahan dengan sumber dana yang cukup besar menggiurkan para koruptor sehingga adanya suap-menyuap wakil rakyat. keadaan ini dapat memperhambat pembangunan infrastruktur, Karena ulah yang tidak bertanggung jawab, KPK selaku lembaga independen bekerja keras menuntas kejahatan Korupsi ini dan kawalan dari BPK Badan Pemeriksa Keuangan mengaudit keuangan Negara sangat diperlukan, guna memperlancar pembangunan infrastruktur.
Indonesia butuh banyak dana tambahan guna mencukupi kebutuhan pendanaan pembangunan infrasruktur. Dana ini secara teoritis bisa didapatkan baik dengan memperbesar pembiayaan melalui defisit anggaran maupun dari sumber pembiayaan lain yang berasal dari pihak swasta. Kemenkeu (Kementrian Keuangan) Pembiayaan di 2017 untuk dana yang dikucurkan mencapai 360,8 Triliun. Dana ini sudah dialokasikan ke Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Daerah, guna untuk membantu percepatan pembangunan Indonesia.
Peran dari masyarakat juga sangat diperlukan untuk meningkatkan Ekowisata, keramah tamahan harus kita tunjukkan guna memberikan kesan positif bagi para pengunjung dan begitu pula peran masyarakat dalam menjaga potensi wisata supaya tempat wisata-wisata tidak rusak.
Peluang dan tantangan memang sudah dampak dari sebuah program pemerintahan. pendapatan dan pembiayaan menjadi landasan ketika menyiapkan program-progam kerja yang akan dijalankan. Senadanya dengan peluang dan tantangan program Ekowisata Indonesia diharapkan ekonomi berkelanjutan (sustainable economy). Peran masyarakat dan dorongan dari pemerintah adalah rantai kuat menoptimalkan potensi wisata Indonesia yang ada sebab keuntungannya dapat dirasakan pemerintah maupun masyarakat. Pemerintah akan mendapatkan devisa dan usaha-usaha masyarakat akan meningkat seperti penginapan, travel, dan bisnis UMKM (Usaha Mikro, kecil, dan menengah).(*)
Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Unika Santo Thomas Medan. Aktif di Komunitas Menulis Mahasiswa “Veritas” Unika Santo Thomas.
 //////
Opini tersebut juga sudah terbit di Koran Harian Analisa edisi Kamis, 1 Ferbruari 2018
 
E-PAPER Harian Analisa halaman 20, Rubrik Opini. FOTO: E-Paper Analisa


           

No comments:

Post a Comment