Monday, July 16, 2018

Potensi E-Commerce Terhadap Perekonomian Indonesia

E-COMMERCE (Perdagangan Elektonik) menjadi suatu perekonomian yang menjanjikan dan berkembang pesat seiring era digital yang semakin canggih. FOTO:http://haxtunchamber.org


Potensi E-Commerce Terhadap Perekonomian Indonesia
Oleh: Frengki S Purba
Revolusi Industri 4.0 adalah nama tren otomatis dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Rancangan industri 4.0 berdampak baik pada penggunaan internet yang menjadi sesuatu kebutuhan yang bayak diperlukan dalam sehari-hari untuk informasi dan komunikasi, terlebih dalam ekonomi digital. Sejak kepopuleran sistem operasi Android pada smartphone, maka Internet berkembang pesat seiring berjalannya waktu dan cenderung memberikan aktualisasi semaksimal mungkin demi menjaga kepuasan pengguna. Perkembangan media online saat ini memberikan banyak dampak positif dalam perkembangan segala sektor seperti dalam perekonomian, pariwisata, pendidikan, pertanian, dan sebagainya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwasanya selain berdampak positif tentu juga mempunyai dampak negatif dalam tatanan kehidupan sosial.
Electronic Commerce adalah perdagangan yang menggunakan elektronik seperti internet, televisi dan jaringan komputer lainya. Dalam sistem e-commerce diperuntungkan sebagai alat untuk pemasaran, penjualan, pembelian barang dan jasa yang efektif dan efisien terhadap produsen dan konsumen. Suatu produk barang dan jasa juga perlu diketahui bahwa, yang tidak kalah penting dari kualitas adalah informasi dan kepopuleran mengenai barang dan jasa tersebut. Aspek tersebut berpengaruh pada tingkat komsumsi, dimana semakin banyak masyarakat mengenal kualitas dan informasi produk tersebut sejatinya akan meninggakatkan konsumsi.
Aktivitas perdagangan elektronik merujuk pada komunikasi lebih dari satu arah sehingga semakin banyak orang yang menggunakan elektronik maka otomatis akan semakin besar peluang peningkatan perekonomian. Kendati demikian penggunaan e-commerce harus lah bijak dan bersaing secara sehat tanpa harus menyisihkan saingan usaha dengan cara tidak wajar namun dengan peningkatan kualitas dan pelayanan.
Internet memberikan peningkatan dalam bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia dikarenakan hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2017 pengguna internet mencapai 143,26 juta jiwa dari total populasi penduduk indonesia 262 juta orang atau 54,68 persen masyarakat Indonesia menggunakan Internet. Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mengapresiasi survey tersebut dan memercayai pengguna Internet akan terus meninggkat, maka Kominfo akan terus melakukan percepatan pembangunan Broadband atau Koneksi Internet transmisi data kecepatan tinggi. Terkhusus pada pelaku bisnis tentunya ada dorongan dari Kominfo untuk peninggkatan kegiatan bisnis online, maka besar kesempatan untuk melakukan penyebarluasan usaha dan merintis usaha (start-up). Pola belanja masyarakat yang kini beralih dari belanja offline ke online menjadikan banyaknya usaha gerai ritel yang mengalami penurunan laba dan bahkan gulung tikar. Perubahan tersebut tentunya berpengaruh yang sangat signifikan dalam kegiatan bisnis, maka dari itu diharapkan pelaku usaha dapat menerapkan e-commerce guna mempertahankan bisnisnya dalam perkembangan era teknologi yang sangat cepat.
Ekonomi Digital Terbesar di ASEAN 2020
            Republik Indonesia bakal jadi Ekonomi Digital terbesar di ASEAN pada tahun 2020. bisnis e-commerce ditargetkan dengan kapatalisasi US$ 130 milliar, pernyataan tersebut merupakan suatu program optimis tetapi juga tetap realistis. Peningkatan tersebut tentu Indonesia bisa mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.
Kontribusi e-commerce dalam perekonomian Indonesia mengalami peningkatan yang sangat drastis dari tahun ke tahun, peningkatan ini seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang mulai mengembangkan bisnisnya ke ranah digital. Manfaat e-commerce sendiri yakni, mempermudah pemasaran dan promosi barang dan jasa, memperluas jangkaun konsumen, mempermudah komunikasi konsumen dan produsen, dan dapat mengurangi biaya (cost). Sejatinya keadaan tersebut didukung dari aplikasi mobile e-commerce yang dapat diakses dengan mudah dan hemat biaya, serta pemakaiannya bisa dilakukan dimana saja dengan adanya jaringan Internet. Aplikasi mobile e-commerce sendiri sudah beragam contohnya ojek online, bisnis olshop, toko online, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah(UMKM).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mendorong masyarakat menyukseskan program ekonomi digital. Konsep tersebut tentu memerlukan pelatihan bagaimana menyikapi tantangan era globalisasi dan memanfaatkan peluang di era globalisasi. Ekonomi Digital akan bertumpuh sangat baik jika kesadaran masyarakat juga tinggi menyikapi pergantian pola perdagangan.
Kemudahan akses Internet saat ini melatih maysarakat mengembangkan bisnis ekonomi kreatif dan meningkatnya ekonomi pariwisata, mengingat semakin banyaknya produk barang dan jasa yang baru serta pariwisata saat ini berkembang setelah adanya informasi wisata menarik di media sosial. Bertumbuhnya minat dan bakat masyarakat menciptakan suatu karya yang menghasilkan akan dapat dipergunkan untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga dorongan dari pemerintah dalam konsep kesadaran membangun usaha akan mengurangi pengangguran dan berdampak pada peningkatan ekonomi.
Kendala e-commerce
Perdagangan e-commerce idealnya tidak sepenuhnya dipercaya masyarakat, kepercayaan menjadi hal paling menonjol pada sistem perdagangan elektronik dikarenakan produk yang di tawarkan produsen tidak bisa secara langsung dilihat oleh konsumen dan sebaliknya produsen tidak bisa memastikan konsumen tersebut memang benar-benar ingin membeli produknya. Masalah biaya pengiriman juga tinggi sebab Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga penyaluran barang dan jasa bisa saja lewat jalur laut, darat, dan udara. Masalah keamanan adalah kendala berikutnya yang menimbulkan banyak kasus seperti kebocoran data konsumen dan banyaknya aksi tipu menipu.
Pengembangan Revolusi Industri 4.0 memang mengurangi tenaga kerja baik di pabrik dan usaha lainya, tetapi kita tidak boleh menyalahkan era globalisasi dan teknologi. Tuntutan jaman saat ini mengarahkan kita memenuhi tingkat kemudahan segalanya, kendati demikan masyarakat harus dapat lebih aktif lagi mengembangkan ekonomi kreatif agar tidak ada kontra tehadap teknologi yang semakin cangkih. Semakin kita menutup diri terhadap perkembangan teknologi maka kita akan ketinggalan jaman. Kendala tentunya harus dapat disikapi dengan baik dan terarah, serta tatanan hukum yang mengatur e-commerce dapat terealisasi implementasinya dengan benar supaya tidak adanya ketimpangan dalam berbisnis. Kenyamanan menggunakan e-commerce merupakan faktor terutama dalam menjalankan usaha berkelanjutan.
Penerapan e-commerce berkembang baik setelah adanya perkembangan teknologi yang semakin mudah. Kesempatan saat ini berpeluang besar dalam peninggkatan perekonomian Indonesia dan dapat mewujudkan e-commerce terbesar se-Asia Tenggara serta mampu bersaing dengan negara yang sudah menerapkan e-commerce terlebih dahulu. Program e-commerce dari pemerintah tentu memerlukan evaluasi dan control supaya dapat bertumbuh dan berkelanjutan. (*)

Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Unika Santo Thomas Medan. Aktif di Komunitas Menulis Mahasiswa “Veritas” Unika Santo Thomas.

No comments:

Post a Comment