E-COMMERCE (Perdagangan Elektonik) menjadi suatu perekonomian yang menjanjikan dan berkembang pesat seiring era digital yang semakin canggih. FOTO:http://haxtunchamber.org |
Potensi E-Commerce Terhadap Perekonomian Indonesia
Oleh:
Frengki S Purba
Revolusi
Industri 4.0 adalah nama tren otomatis dan pertukaran data terkini dalam
teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk
segala, komputasi awan, dan komputasi kognitif. Rancangan industri 4.0
berdampak baik pada penggunaan internet yang menjadi sesuatu kebutuhan yang
bayak diperlukan dalam sehari-hari untuk informasi dan komunikasi, terlebih
dalam ekonomi digital. Sejak kepopuleran sistem operasi Android pada smartphone, maka Internet berkembang
pesat seiring berjalannya waktu dan cenderung memberikan aktualisasi semaksimal
mungkin demi menjaga kepuasan pengguna. Perkembangan media online saat ini
memberikan banyak dampak positif dalam perkembangan segala sektor seperti dalam
perekonomian, pariwisata, pendidikan, pertanian, dan sebagainya. Namun tidak
dapat dipungkiri bahwasanya selain berdampak positif tentu juga mempunyai
dampak negatif dalam tatanan kehidupan sosial.
Electronic Commerce adalah
perdagangan yang menggunakan elektronik seperti internet, televisi dan jaringan
komputer lainya. Dalam sistem e-commerce diperuntungkan sebagai alat untuk pemasaran,
penjualan, pembelian barang dan jasa yang efektif dan efisien terhadap produsen
dan konsumen. Suatu produk barang dan jasa juga perlu diketahui bahwa, yang
tidak kalah penting dari kualitas adalah informasi dan kepopuleran mengenai
barang dan jasa tersebut. Aspek tersebut berpengaruh pada tingkat komsumsi,
dimana semakin banyak masyarakat mengenal kualitas dan informasi produk
tersebut sejatinya akan meninggakatkan konsumsi.
Aktivitas
perdagangan elektronik merujuk pada komunikasi lebih dari satu arah sehingga
semakin banyak orang yang menggunakan elektronik maka otomatis akan semakin
besar peluang peningkatan perekonomian. Kendati demikian penggunaan e-commerce harus lah bijak dan bersaing
secara sehat tanpa harus menyisihkan saingan usaha dengan cara tidak wajar
namun dengan peningkatan kualitas dan pelayanan.
Internet
memberikan peningkatan dalam bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia
dikarenakan hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia (APJII) 2017 pengguna internet mencapai 143,26 juta jiwa dari total
populasi penduduk indonesia 262 juta orang atau 54,68 persen masyarakat
Indonesia menggunakan Internet. Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo)
mengapresiasi survey tersebut dan memercayai pengguna Internet akan terus
meninggkat, maka Kominfo akan terus melakukan percepatan pembangunan Broadband atau Koneksi Internet
transmisi data kecepatan tinggi. Terkhusus pada pelaku bisnis tentunya ada
dorongan dari Kominfo untuk peninggkatan kegiatan bisnis online, maka besar kesempatan
untuk melakukan penyebarluasan usaha dan merintis usaha (start-up). Pola belanja masyarakat yang kini beralih dari belanja offline ke online menjadikan banyaknya usaha gerai ritel yang mengalami
penurunan laba dan bahkan gulung tikar. Perubahan tersebut tentunya berpengaruh
yang sangat signifikan dalam kegiatan bisnis, maka dari itu diharapkan pelaku
usaha dapat menerapkan e-commerce guna
mempertahankan bisnisnya dalam perkembangan era teknologi yang sangat cepat.
Ekonomi Digital Terbesar di ASEAN
2020
Republik Indonesia bakal jadi
Ekonomi Digital terbesar di ASEAN pada tahun 2020. bisnis e-commerce ditargetkan dengan kapatalisasi US$ 130 milliar, pernyataan
tersebut merupakan suatu program optimis tetapi juga tetap realistis. Peningkatan
tersebut tentu Indonesia bisa mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.
Kontribusi
e-commerce dalam perekonomian
Indonesia mengalami peningkatan yang sangat drastis dari tahun ke tahun,
peningkatan ini seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang mulai
mengembangkan bisnisnya ke ranah digital. Manfaat e-commerce sendiri yakni, mempermudah pemasaran dan promosi barang
dan jasa, memperluas jangkaun konsumen, mempermudah komunikasi konsumen dan
produsen, dan dapat mengurangi biaya (cost).
Sejatinya keadaan tersebut didukung dari aplikasi mobile e-commerce yang
dapat diakses dengan mudah dan hemat biaya, serta pemakaiannya bisa dilakukan
dimana saja dengan adanya jaringan Internet. Aplikasi mobile e-commerce sendiri
sudah beragam contohnya ojek online, bisnis olshop, toko online, dan Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah(UMKM).
Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mendorong masyarakat
menyukseskan program ekonomi digital. Konsep tersebut tentu memerlukan
pelatihan bagaimana menyikapi tantangan era globalisasi dan memanfaatkan peluang
di era globalisasi. Ekonomi Digital akan bertumpuh sangat baik jika kesadaran
masyarakat juga tinggi menyikapi pergantian pola perdagangan.
Kemudahan
akses Internet saat ini melatih maysarakat mengembangkan bisnis ekonomi kreatif
dan meningkatnya ekonomi pariwisata, mengingat semakin banyaknya produk barang
dan jasa yang baru serta pariwisata saat ini berkembang setelah adanya
informasi wisata menarik di media sosial. Bertumbuhnya minat dan bakat
masyarakat menciptakan suatu karya yang menghasilkan akan dapat dipergunkan
untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga dorongan dari pemerintah dalam konsep
kesadaran membangun usaha akan mengurangi pengangguran dan berdampak pada
peningkatan ekonomi.
Kendala e-commerce
Perdagangan
e-commerce idealnya tidak sepenuhnya
dipercaya masyarakat, kepercayaan menjadi hal paling menonjol pada sistem
perdagangan elektronik dikarenakan produk yang di tawarkan produsen tidak bisa
secara langsung dilihat oleh konsumen dan sebaliknya produsen tidak bisa
memastikan konsumen tersebut memang benar-benar ingin membeli produknya.
Masalah biaya pengiriman juga tinggi sebab Indonesia merupakan negara kepulauan
sehingga penyaluran barang dan jasa bisa saja lewat jalur laut, darat, dan
udara. Masalah keamanan adalah kendala berikutnya yang menimbulkan banyak kasus
seperti kebocoran data konsumen dan banyaknya aksi tipu menipu.
Pengembangan
Revolusi Industri 4.0 memang mengurangi tenaga kerja baik di pabrik dan usaha
lainya, tetapi kita tidak boleh menyalahkan era globalisasi dan teknologi. Tuntutan
jaman saat ini mengarahkan kita memenuhi tingkat kemudahan segalanya, kendati
demikan masyarakat harus dapat lebih aktif lagi mengembangkan ekonomi kreatif
agar tidak ada kontra tehadap teknologi yang semakin cangkih. Semakin kita
menutup diri terhadap perkembangan teknologi maka kita akan ketinggalan jaman. Kendala
tentunya harus dapat disikapi dengan baik dan terarah, serta tatanan hukum yang
mengatur e-commerce dapat terealisasi
implementasinya dengan benar supaya tidak adanya ketimpangan dalam berbisnis.
Kenyamanan menggunakan e-commerce
merupakan faktor terutama dalam menjalankan usaha berkelanjutan.
Penerapan
e-commerce berkembang baik setelah adanya
perkembangan teknologi yang semakin mudah. Kesempatan saat ini berpeluang besar
dalam peninggkatan perekonomian Indonesia dan dapat mewujudkan e-commerce terbesar se-Asia Tenggara
serta mampu bersaing dengan negara yang sudah menerapkan e-commerce terlebih dahulu. Program e-commerce dari pemerintah tentu memerlukan evaluasi dan control
supaya dapat bertumbuh dan berkelanjutan. (*)
Penulis adalah
mahasiswa Fakultas Ekonomi Unika Santo Thomas Medan. Aktif di Komunitas Menulis
Mahasiswa “Veritas” Unika Santo Thomas.
No comments:
Post a Comment