Tuesday, December 19, 2017

Opini di Hari Bela Negara



Bela Negara Dengan Karya dan Prestasi
Oleh : Frengki S Purba
            Hari Bela Negara atau HBN adalah Hari peringatan Deklarasi Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) atau disebut juga Kabinet Darurat pada tanggal 19 Desember 1948. Sebagai warga Negara Indonesia yang cinta tanah air sudah seharusnya kewajiban setiap individu membela Negara bukan mengahancurkan bangsa ini. “Membela Negara zaman now” bukan lagi mengangkat senjata, bertempur dengan tumpah darah, ikut perang gerilya Jenderal Soedirman, untuk Melawan penjajah. Itu semua sudah dilalui oleh pahlawan-pahlawan hebat kita dimasa penjajahan, tanggal 17 Agustus 1945 kita merdeka dari penjajah-penjajah yang sudah ratusan tahun menduduki Negara Indonesia, banyak pejuang kita yang gugur perang, penduduk Indonesia diperbudak serta dibunuh dan penyiksaan lainnya.
 Banyak yang mengetahui bahwa pahlawan-pahlawan berjasa membela Negara untuk merdeka, namun masih banyak diantara kita tidak sadar betapa susahnya dulu pahlawan-pahlawan kita untuk merebut NKRI dari kekuasaan penjajah sampai harus memperjuangkan hidupnya demi Tanah air. Kita bukan lagi dijajah dengan kerja rodi dan RI bukan lagi Negara jajahan. Tetapi kesadaran yang kurang untuk bela Negara masih kecil, jangankan warga biasa oknum pemerintahan pun yang sudah di mandatkan untuk bekerja melayani warga bahkan bersumpah akan memperjuangkan aspirasi rakyat untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan NKRI dimana masih ada saja oknum yang menyimpang dari tanggung jawab sosialnya sebagai pemerintah, seperti adanya wakil rakyat yang dipercayakan warga Indonesia tetapi kepercayaan itu disiasiakan  bahkan kita dijajah dengan orang kepercayaan kita, seperti contoh Tersangkanya Ketua DPR Republik Indonesia berinisail SN dengan kasus korupsi E-KTP sehingga dampak dari korupsi tersebut adanya pembuatan E-KTP yang terhambat dan E-KTP yang tidak optimal dikarenakan gampang rusak karena bahan yang murah, banyak warga yang mengeluhkan hal ini seakan mereka disiksa dengan adanya korupsi seperti halnya kita masih dijajah.
Bela Negara Dengan Berkaya  
Kegiatan positif yang dikerjakan dengan pemikiran yang baru sampai menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi Negara adalah Karya .Pemikiran dan hasil karya yang inovatif dan kreatif diharapkan dapat membangun Indonesia akan lebih baik, sejatinya dengan karya tersebut dapat mengubah pola pikir kita untuk bergerak maju mengikuti zaman Era Globalisasi yang sangat cepat dan zaman Generasi Z. Adapun faktor-faktor pendorong untuk berkarya adalah kerja cerdas, kerja keras, pantang menyerah, tekun, belajar dari kesalahan dan sebagainya. Sebagai pemuda yang mengambil peran sebagai bunga bangsa dimana Negara menaruh harapan bagi yang muda untuk disuatu saat akan berbuah manis. Adanya slogan “yang muda yang Berkarya!” dapat memotivasi setiap pemuda untuk selalu berkarya. Pemuda yang energi, berambisi dan berharapan, bahkan lebih dari itu adalah pemuda sebagai agen perubahan dalam masyarakat dan pemimpin masa depan, banyaknya gerakan pemuda dari sampai komunitas pemuda, aksi sosial pemuda dan karya pemuda yang bersifat positif menjadikan bunga yang berbuah manis. sebagai inspirasi pemuda indonesai, mungkin kita bisa belajar dari pengalaman pendiri Tokopedia William Tanuwijaya (36)  kelahiran Pematang siantar, Sumatera Utara. Tokopedia merupakan startup jual beli online pertama di Indonesia. William yang menjabat sebagai CEO Tokopedia mengaku sempat dianggap remeh oleh orang sekitarnya dan dianggap punya mimpi yang ketinggian, namun dengan tekad yang kuat dia memulai mimpinya dan mengajak temannya Leontinus Alpha Edison untuk mendirikan Tokopedia tahun 2009, dan ternyata Tokopedia menjadi usaha yang menguntungkan sehingga banyaknya para investor yang menanam modal menjadikan tookpedia sukses sebagai penjual online yang mempermudah transaksi antar penjual dan pembeli.
            Bela Negara lewat berkarya merupakan suatu implementasi positif, akan tetapi masih banyak warga Negara sekarang yang berkarya lewat fitnah, berita hoax, menyinggung SARA dan ingin mengubah ideologi bangsa. Indonesia Sebagai salah satu pengguna media online terbesar di Dunia maka setiap informasi akan cepat tersebar luas ke khalayak banyak, tentunya sangat sensitif apabila ada yang melakukan hal kotor tersebut, dampak buruknya dapat membelah kesatuan dan persatuan Indonesia, bagaimana kita dapat mewujudkan implementasi bela Negara yang baik kalau kita masih saja menyebarkan berita hoax, menfitnah, menyinggung SARA, dan ingin mengubah ideologi bangsa. Berkarya selalu jadikan Negara kita yang maju lewat karya-karya kita dan jangan pernah melakukan plagiat.

Bela Negara Lewat Prestasi
Tahun 2018 yang akan datang Indonesia menjadi tuan rumah penghelatan Asian Games 2018 XVIII, tepat dibulan Agustus-September di dua tempat yaitu Jakarta dan Palembang, ada 45 negara yang mengikuti Asian Games 2018. Torehan prestasi-prestasi para atlet Indonesia memang diharapkan menambah perolehan medali emas agar dapat sebagai pemenang dalam ajang bergengsi ASIA ini, seluruh dukungan dari Indonesia diperlukan baik dalam doa dan supoter di lapangan, dalam konsep bela Negara tentunya hal seperti inlah yang diharapkan Pahlawan-Pahlawan kita menjadikan Indonesia yang berprestasi, bukan dengan prestasi pengedar narkoba, korupsi, teroris, begal dan sebagainya.
Dengan setiap prestasi-prestasi yang didapat sebuah Negara tentunnya dapat menjadikan negara tersebut maju dalam sektor perekonomian, baru-baru ini Indonesia mendapat prestasi pemenang kompetisi video pariwisata UNWTO (United Nations World Tourism Organization) 2017, video pariwisata Wonderful Indonesia yang berjudul “The Journey of a Wonderful World” yang memenangkan 2 Kategori sekaligus yaitu Winner UNWTO Video Competition 2017 Region East Asia and Pacific dan People’s Choice Award 2017,yang mengalahkan 63 video dari berbagai Negara. Tentunya dengan adanya prestasi ini Indonesia lebih dikenal dimata dunia yaitu pariwisata yang indah sehingga turis akan meninggkat sehubung meningkatnya juga pendapatan devisa Negara.
Dalam prestasi bukan hanya kita dapat di Asian Games saja, masih banyak prestasi-prestasi yang dapat kita torehkan untuk Indonesia walaupun itu sederhana seperti menjaga kerukunan beragama dan ikut serta merta mengambil peran untuk Indonesia jauh lebih baik dari sekarang, seperti membayar kewajiban yaitu pajak, membantu sosial, menjaga lingkungan. Prestasi bukan dinilai dari pemenag saja tetapi prestasi dapat dinilai dari dampak yang kita perbuat dan tujuan yang benar.
Marilah kita ikut serta mengambil peran Bela Negara dengan karya dan prestasi, bukan sebagai penghianat bangsa, karena soekarno pernah mengatakan “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya” bagaimana kita mengahargai jasa pahlawan kita kalau kita masih melakukan yang dapat memecah belah kesatuan NKRI mulailah ambil sikap berkarya dan berprestasi guna menjadika bangsa kita bangsa yang besar.(*)


 Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Unika Santo Thomas Medan. Aktif di Komunitas Menulis Mahasiswa “Veritas” Unika Santo Thomas.

No comments:

Post a Comment