Bela
Negara Dengan Karya dan Prestasi
Oleh
: Frengki S Purba
Hari Bela Negara atau HBN adalah
Hari peringatan Deklarasi Pemerintahan Darurat
Republik Indonesia (PDRI) atau
disebut juga Kabinet Darurat pada tanggal 19 Desember 1948. Sebagai warga Negara Indonesia yang cinta tanah air
sudah seharusnya kewajiban setiap individu membela Negara bukan mengahancurkan
bangsa ini. “Membela Negara zaman now” bukan lagi mengangkat senjata, bertempur
dengan tumpah darah, ikut perang gerilya Jenderal Soedirman, untuk Melawan
penjajah. Itu semua sudah dilalui oleh pahlawan-pahlawan hebat kita dimasa
penjajahan, tanggal 17 Agustus 1945 kita merdeka dari penjajah-penjajah yang
sudah ratusan tahun menduduki Negara Indonesia, banyak pejuang kita yang gugur
perang, penduduk Indonesia diperbudak serta dibunuh dan penyiksaan lainnya.
Banyak yang mengetahui bahwa pahlawan-pahlawan
berjasa membela Negara untuk merdeka, namun masih banyak diantara kita tidak
sadar betapa susahnya dulu pahlawan-pahlawan kita untuk merebut NKRI dari
kekuasaan penjajah sampai harus memperjuangkan hidupnya demi Tanah air. Kita
bukan lagi dijajah dengan kerja rodi dan RI bukan lagi Negara jajahan. Tetapi
kesadaran yang kurang untuk bela Negara masih kecil, jangankan warga biasa
oknum pemerintahan pun yang sudah di mandatkan untuk bekerja melayani warga
bahkan bersumpah akan memperjuangkan aspirasi rakyat untuk mewujudkan tujuan
nasional demi kepentingan bangsa dan NKRI dimana masih ada saja oknum yang
menyimpang dari tanggung jawab sosialnya sebagai pemerintah, seperti adanya
wakil rakyat yang dipercayakan warga Indonesia tetapi kepercayaan itu
disiasiakan bahkan kita dijajah dengan
orang kepercayaan kita, seperti contoh Tersangkanya Ketua DPR Republik
Indonesia berinisail SN dengan kasus korupsi E-KTP sehingga dampak dari korupsi
tersebut adanya pembuatan E-KTP yang terhambat dan E-KTP yang tidak optimal
dikarenakan gampang rusak karena bahan yang murah, banyak warga yang
mengeluhkan hal ini seakan mereka disiksa dengan adanya korupsi seperti halnya
kita masih dijajah.
Bela
Negara Dengan Berkaya
Kegiatan positif yang dikerjakan
dengan pemikiran yang baru sampai menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
Negara adalah Karya .Pemikiran dan hasil karya yang inovatif dan kreatif diharapkan
dapat membangun Indonesia akan lebih baik, sejatinya dengan karya tersebut
dapat mengubah pola pikir kita untuk bergerak maju mengikuti zaman Era
Globalisasi yang sangat cepat dan zaman Generasi Z. Adapun faktor-faktor
pendorong untuk berkarya adalah kerja cerdas, kerja keras, pantang menyerah,
tekun, belajar dari kesalahan dan sebagainya. Sebagai pemuda yang mengambil
peran sebagai bunga bangsa dimana Negara menaruh harapan bagi yang muda untuk
disuatu saat akan berbuah manis. Adanya slogan “yang muda yang Berkarya!” dapat
memotivasi setiap pemuda untuk selalu berkarya. Pemuda yang energi, berambisi
dan berharapan, bahkan lebih dari itu adalah pemuda sebagai agen perubahan
dalam masyarakat dan pemimpin masa depan, banyaknya gerakan pemuda dari sampai
komunitas pemuda, aksi sosial pemuda dan karya pemuda yang bersifat positif menjadikan
bunga yang berbuah manis. sebagai inspirasi pemuda indonesai, mungkin kita bisa
belajar dari pengalaman pendiri Tokopedia William Tanuwijaya (36) kelahiran Pematang siantar, Sumatera Utara.
Tokopedia merupakan startup jual beli online pertama di Indonesia. William yang
menjabat sebagai CEO Tokopedia mengaku sempat dianggap remeh oleh orang
sekitarnya dan dianggap punya mimpi yang ketinggian, namun dengan tekad yang
kuat dia memulai mimpinya dan mengajak temannya Leontinus Alpha Edison untuk
mendirikan Tokopedia tahun 2009, dan ternyata Tokopedia menjadi usaha yang
menguntungkan sehingga banyaknya para investor yang menanam modal menjadikan
tookpedia sukses sebagai penjual online yang mempermudah transaksi antar
penjual dan pembeli.
Bela
Negara lewat berkarya merupakan suatu implementasi positif, akan tetapi masih
banyak warga Negara sekarang yang berkarya lewat fitnah, berita hoax,
menyinggung SARA dan ingin mengubah ideologi bangsa. Indonesia Sebagai salah
satu pengguna media online terbesar di Dunia maka setiap informasi akan cepat
tersebar luas ke khalayak banyak, tentunya sangat sensitif apabila ada yang
melakukan hal kotor tersebut, dampak buruknya dapat membelah kesatuan dan
persatuan Indonesia, bagaimana kita dapat mewujudkan implementasi bela Negara
yang baik kalau kita masih saja menyebarkan berita hoax, menfitnah, menyinggung
SARA, dan ingin mengubah ideologi bangsa. Berkarya selalu jadikan Negara kita
yang maju lewat karya-karya kita dan jangan pernah melakukan plagiat.
Bela
Negara Lewat Prestasi
Tahun 2018 yang akan datang
Indonesia menjadi tuan rumah penghelatan Asian Games 2018 XVIII, tepat dibulan
Agustus-September di dua tempat yaitu Jakarta dan Palembang, ada 45 negara yang
mengikuti Asian Games 2018. Torehan prestasi-prestasi para atlet Indonesia
memang diharapkan menambah perolehan medali emas agar dapat sebagai pemenang
dalam ajang bergengsi ASIA ini, seluruh dukungan dari Indonesia diperlukan baik
dalam doa dan supoter di lapangan, dalam konsep bela Negara tentunya hal
seperti inlah yang diharapkan Pahlawan-Pahlawan kita menjadikan Indonesia yang
berprestasi, bukan dengan prestasi pengedar narkoba, korupsi, teroris, begal
dan sebagainya.
Dengan setiap prestasi-prestasi
yang didapat sebuah Negara tentunnya dapat menjadikan negara tersebut maju
dalam sektor perekonomian, baru-baru ini Indonesia mendapat prestasi pemenang
kompetisi video pariwisata UNWTO (United Nations World Tourism Organization)
2017, video pariwisata Wonderful Indonesia yang berjudul “The Journey of a
Wonderful World” yang memenangkan 2 Kategori sekaligus yaitu Winner UNWTO Video
Competition 2017 Region East Asia and Pacific dan People’s Choice Award
2017,yang mengalahkan 63 video dari berbagai Negara. Tentunya dengan adanya
prestasi ini Indonesia lebih dikenal dimata dunia yaitu pariwisata yang indah
sehingga turis akan meninggkat sehubung meningkatnya juga pendapatan devisa
Negara.
Dalam prestasi bukan hanya
kita dapat di Asian Games saja, masih banyak prestasi-prestasi yang dapat kita
torehkan untuk Indonesia walaupun itu sederhana seperti menjaga kerukunan
beragama dan ikut serta merta mengambil peran untuk Indonesia jauh lebih baik
dari sekarang, seperti membayar kewajiban yaitu pajak, membantu sosial, menjaga
lingkungan. Prestasi bukan dinilai dari pemenag saja tetapi prestasi dapat
dinilai dari dampak yang kita perbuat dan tujuan yang benar.
Marilah kita ikut serta
mengambil peran Bela Negara dengan karya dan prestasi, bukan sebagai penghianat
bangsa, karena soekarno pernah mengatakan “bangsa yang besar adalah bangsa yang
menghargai jasa para pahlawannya” bagaimana kita mengahargai jasa pahlawan kita
kalau kita masih melakukan yang dapat memecah belah kesatuan NKRI mulailah
ambil sikap berkarya dan berprestasi guna menjadika bangsa kita bangsa yang
besar.(*)
Penulis adalah
mahasiswa Fakultas Ekonomi Unika Santo Thomas Medan. Aktif di Komunitas Menulis
Mahasiswa “Veritas” Unika Santo Thomas.
No comments:
Post a Comment